Seorang yang sangat banyak memberikan kesan mendalam terhadap diri saya..seorang yang bersahaja namun disebaliknya terselit ketegasan..Ketegasan Ayahanda bukanlah meruntuhkan semangat anak-anak,malah semakin memberikan semangat kepada permata-permata miliknya...
Kadang-kadang ayahanda juga seorang yang melucukan..Pernah satu hari, saya makan bersama ayah di dapur, kebetulan ayah habis dahulu..Saya masih lagi meneruskan sisa yang berbaki.. Tiba-tiba ayah meletakkan secawan air dihadapan saya..Terkejut bercampur terharu bila ayah melakukan sedemikian..Tak pernah ayah buat macam tue.. Kemudian selesai makanan di dalam pinggan, saya pun minum air yang diberikan ayah..Ketika itu jugalah tersembur mulut saya, rupa-rupanya air yang diberikan adalah air garam..serentak dengan semburan air dari mulut saya..terdengarlah ketawa lucu daripada ayah dan emak yang asyik melihat keletah saya dan menantikan saat-saat itu tiba...Saya pun turut sama tertawa..
Kenangan ini selamanya tidak akan saya lupakan...amat manis sekali...
Ayahanda,
Sebenarnya, bagi saya setiap hari adalah hari bagi ayahanda..kerana diri ini tidak pernah melupakan utk menyebutkan namamu ketika setiap kali selepas menunaikan solat...Tanpa ayah, saya dan adik-adik tidak akan dapat menghirup udara milik Allah taala dan berusaha untuk menjadi anak yang soleh dan solehah...
Ayahanda, kalam nasihatmu tidak sesekali akan kulupakan..sentiasa ianya tersemat di jiwa ini...
Moga kita sekeluarga dapat bersama di syurga kelak..
Cuma satu permintaan dari anakandamu..kahwinkan diri anakandamu ini secepatnya..hehe..
Saya tujukan lirik ini buat ayahanda..Lirik ini dipetik daripada lagu kumpulan Nasyid Inteam..Terimalah Sentuhanmu:
Terpanar aku pada sentuhan keramatmu
Mengheret aku mentafsir memori silammu
Dulu ku ragu apa terbungkam dibenakmu
Kini ku tahu apa yang terbuku di hatimu
Surut dedarku pada usapan manteramu
Tunduk ungkalku pada ketegasan dirimu
Terpasak semangat pada keyakinan tekadmu
Keakuranku pada tunjuk dan titah arahanmu
Oh ayah,
Tak pernah ku tanya
Kemana tumpahnya keringatmu
Oh ayah,
Tak pernah ku hitung
Berapa banyak kerutan di dahimu
Yang ku pinta hanyalah kemahuan hatiku
Yang sedaya ayah laksanakan
Kau pendorong bukanlah pendesak
apalagi memaksa diriku
Aku terlorong bukan terdesak
apalagi rasa terdera
Tak terkuis dugaan menduga
Apalagi takdir yang menerpa
Aku mengharap bukan menolak
Apalagi cuba melupa
Lestari kasihmu tanpa batasan
Sempadan waktu yang memisahkan
Abadi hingga ke hujung usia akhiran masa
Sentuhanmu amat bermakna..
Mengheret aku mentafsir memori silammu
Dulu ku ragu apa terbungkam dibenakmu
Kini ku tahu apa yang terbuku di hatimu
Surut dedarku pada usapan manteramu
Tunduk ungkalku pada ketegasan dirimu
Terpasak semangat pada keyakinan tekadmu
Keakuranku pada tunjuk dan titah arahanmu
Oh ayah,
Tak pernah ku tanya
Kemana tumpahnya keringatmu
Oh ayah,
Tak pernah ku hitung
Berapa banyak kerutan di dahimu
Yang ku pinta hanyalah kemahuan hatiku
Yang sedaya ayah laksanakan
Kau pendorong bukanlah pendesak
apalagi memaksa diriku
Aku terlorong bukan terdesak
apalagi rasa terdera
Tak terkuis dugaan menduga
Apalagi takdir yang menerpa
Aku mengharap bukan menolak
Apalagi cuba melupa
Lestari kasihmu tanpa batasan
Sempadan waktu yang memisahkan
Abadi hingga ke hujung usia akhiran masa
Sentuhanmu amat bermakna..
Dirimu sangat berharga buat kami anak-anakmu..Aku amat-amat merindui gurauanmu..
MOHD NAZRUL ABD NASIR,
RUMAH KEDAH HAYYU 10,
KAHERAH MESIR...
"Cuma satu permintaan dari anakandamu..kahwinkan diri anakandamu ini secepatnya..hehe.."
BalasPadam-penuh tersirat kata2 ini..hihi apa2 pun..moga dipermudahkan..amin;)